SOSIALISASI & PEMBEKALAN PENDATAAN SDGs DESA TAHAP PEMUTAKHIRAN TAHUN 2022

Bangsalsari - 03 November 2022

Memasuki semester II tahun 2022, pemerintah Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kab. Jember menggelar Sosialisasi dan Pembekalan Pendataan SDGs Desa Tahap Pemutakhiran. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Pokja Relawan Pendataan SDGs Desa, diantaranya adalah petugas pendata, atau biasa disebut dengan enumerator, Ketua RT, perangkat Desa, dan BPD.

Kepala Desa Bangsalsari, H. Nur Kholis, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa validitas data menjadi bagian yang sangat penting, karena ini menyangkut dengan arah kebijakan Desa kedepannya. "Koordinasi dan sinergi dari petugas pendata, RT dan RW menjadi kunci utama bagaimana data yang valid bisa didapatkan", lanjutnya.

Kegiatan sosialisasi dan pembekalan ini terbagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap I dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2022, untuk memberikan penjelasan awal dan memantapkan keikutsertaan Calon Pendata, dan tahap II yang dilaksanakan pada hari ini. Pada penyelenggaraan tahap II ini, kegiatan dibagi menjadi 2 sesi. Sesi I untuk sosialisasi kegiatan pemutakhiran, memberikan gambaran umum maksud dan tujuan pelaksanaan pemutakhiran SDGs Desa, yang diikuti oleh seluruh anggota Pokja, dan sesi II untuk pembekalan teknis input data pada aplikasi yang diikuti oleh petugas pendata.

Ennik Yudhayanti, Koordinator TPP Wilayah, yang juga hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan sambutan pengantar bahwa pentingnya pemutakhiran SDGs Desa ini adalah untuk memvalidasi data hasil pendataan awal yang dilaksanakan tahun 2021. "Bisa jadi, misal, jumlah warga miskin di Desa Bangsalsari tidak sesuai dengan realita, yang mungkin disebabkan salah satunya karena faktor kesalahan input. Nah, itulah mengapa Pemutakhiran Data SDGs Desa ini dilaksanakan" ujarnya.

Dalam penyampaiannya, Pandu, salah satu PD Kecamatan Bangsalsari, saat sesi I menunjukkan beberapa ketidakvalidan data hasil pendataan tahun 2021. Jumlah individu yang masuk pada sistem sebanyak 8000an jiwa, jauh dibawah penduduk Desa Bangsalsari yang berjumlah kurang lebih 15.000an jiwa. Dari jumlah warga yang masuk itu, warga miskin tercantum sebanyak hampir 3000 jiwa. Ketidakvalidan yang lain yaitu jumlah anak usia SD/MI sejumlah 700an jiwa, yang bersekolah SD/MI hanya 100. "Masak iya Desa sebesar Bangsalsari hanya 100 anak dari 700 anak yang bersekolah SD?" imbuh Pandu.

Dalam sesi II, seluruh tim TPP Kecamatan Bangsalsari, baik PD dan PLD, bersama-sama memberikan pendampingan penjelasan terkait dengan teknis penginputan data pada aplikasi, baik untuk pengisian Kuesioner Individu, Keluarga, RT, maupun Desa. Pendata yang disiapkan oleh pemerintah Desa Bangsalsari sebanyak kurang lebih 50-an orang yang nantinya akan bertugas melakukan pemutakhiran di masing-masing RW wilayahnya. Penginputan sendiri dilakukan melalui aplikasi berbasis web yang dapat diakses melalui https://dashboard-sdgs.kemendesa.go.id. Kegiatan di sesi II dilaksanakan dengan memberikan penjelasan terkait dengan pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dan teknis penginputan pada aplikasi.

Karena hampir 90% pendata/enumerator adalah personil baru, dan belum ada perubahan pada sistem IT, maka teknis login untuk penginputan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Jika untuk memutakhirkan data warga/keluarga/RT yang sudah ada pada hasil unduhan (data 2021), maka enumerator login/masuk menggunakan user enumerator lama;
2. Jika untuk mendata warga/keluarga/RT yang belum terdata pada data 2021, maka enumerator bisa masuk/login menggunakan user baru.

Kegiatan sosialisasi dan pembekalan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.30 WIB. Hadir juga dalam kegiatan ini adalah Babinsa Desa Bangsalsari yang akan selalu siap mengawal proses jalannya kegiatan sampai tuntas.

Penulis :

Pandu Cokrosawunggaling