REMBUK STUNTING SIDOMEKAR: DARI EVALUASI KE RENCANA AKSI 2026

SEMBORO - SIDOMEKAR : Pagi ini, 9 September 2025, saya berkesempatan memfasilitasi kegiatan Rembuk Stunting di Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro. Acara ini jadi salah satu momen penting karena sekaligus menjadi ajang evaluasi dan perencanaan kegiatan penurunan stunting tahun 2025. Hasil rembuk nantinya akan menjadi dasar dalam penyusunan RKP Desa 2026, terutama untuk program penurunan stunting.

Rembuk dipimpin langsung oleh Kepala Desa Sidomekar, H. Udi Prihwiyanto. Hadir juga perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Semboro, yaitu Bapak Sunaryo, yang saat ini ditunjuk menjadi PLH Kasi PMKS. Menariknya, di tengah acara hadir juga Bapak Camat Semboro yang datang bersama Kapolsek dan Danramil Semboro. Kehadiran mereka tentu memberi semangat tambahan bagi peserta rembuk, sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata dari unsur pemerintah dan aparat setempat terhadap upaya penurunan stunting di desa.

Peserta rembuk kali ini cukup lengkap. Ada Bidan Desa, TPPS, RDS, perangkat desa, BPD, RT dan RW, Tim Pendamping Keluarga (TPK), kader Posyandu, Koordinator Penyuluh KB, tenaga pendidik, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang sekaligus menjadi ketua panitia kegiatan.

Acara dibuka dengan sambutan Kepala Desa, dilanjutkan arahan dari Pak Sunaryo. Saya pun turut memberikan pengantar kegiatan tentang konsep rembuk stunting berbasis konvergensi. Setelah itu, Bu Bidan, Ibu Muawanah, menyampaikan paparan tentang pentingnya pola asuh dan konsumsi makanan bergizi bagi sasaran, serta juga memberikan evaluasi tentang kondisi terakhir status kesehatan khususnya di Desa Sidomekar. Tak ketinggalan, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Semboro, Ibu Fifin, juga memberikan paparan hasil evaluasi kegiatan selama tahun 2025.

Ketua TPPS ikut berbagi tentang upaya koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak. Sementara itu, KPM Desa yang memandu jalannya acara lebih lanjut menyajikan hasil analisa terkait penyebab belum tercapainya indikator, serta berbagai masalah kesehatan yang dialami sasaran. Sasaran yang dimaksud mencakup remaja putri, calon pengantin, ibu hamil maupun pasca persalinan, anak usia 0–59 bulan, serta keluarga berisiko stunting.

Diskusi berlangsung cukup hangat dan semua peserta terlihat aktif memberikan masukan. Di akhir kegiatan, semua pihak sepakat dengan beberapa prioritas yang akan menjadi rencana kegiatan penurunan stunting tahun 2026. Nantinya, hasil rembuk ini akan diintegrasikan ke dalam dokumen RKP Desa 2026. [10/09/2025]

Post a Comment

0 Comments